Misteradli | Halo, kali ini kita akan bahas terkait Brand Image atau Citra Merek . Nah untuk kawan-kawan yang sedang dalam upaya memperkenalkan merek dagang dan sebagainya sebaiknya tahu bagaimana Citra Merek mempengaruhi konsumen secara psikologis.
Langsung saja ya.. Begini.. menurut Leon G Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk keduanya penulis buku legendaris berjudul Consumer Behavior atau Perilaku konsumen mendefinisikan. “Citra merek adalah sekumpulan asosiasi mengenai suatu merek yang tersimpan dalam benak atau ingatan konsumen”.
Nah, tersimpan di benak! kata kuncinya itu. Bagaimana merek dagang mu dapat tersimpan di benak konsumen? dan seberapa kuat itu berakar? Apakah merek itu mudah diingat? Memiliki reputasi baik? Dan mudah dikenali? ketiga faktor tersebut menurut ahli sangat mempengaruhi persepsi konsumen.
Kekuatan Brand Image
Sebuah merek bisa dikatakan berhasil menguasai pasar apabila konsumen dapat mengenali tanpa harus melihat secara langsung produknya. Bahkan dengan hanya bantuan melihat atau mendengar sekilas masyarakat sudah dapat mengenali merek tersebut sebagai sebuah brand.
Contoh : Coba kawan-kawan bayangkan AQUA. Benak kita langsung mengasosiasikan sebuah produk air mineral. Begitu kuatnya! sehingga semua produk air mineral kerap disebut AKUA oleh masyarakat. Walau kadang masing-masing memiliki merek dagang berbeda.
Begitu kuatnya Citra Merek yang dipegang AQUA membuat banyak perusahaan air mineral membuat produk yang tampilannya menyerupai AQUA. Bertujuan untuk memberikan kesan ‘kesamaan’ kualitas dengan produk yang menjadi penguasa pasar.
Kesamaan Frasa/Kata
Ada pula merek dagang yang memiliki kesamaan bunyi ‘penyebutan’ namun mempunyai perbedaan dalam jenis produk dan pangsa pasar namun di bidangnya masing-masing mereka adalah brand teratas. Sehingga untuk membedakan frasa/kata tersebut maka ditonjolkan bentuk logo berbeda sebagai etiket merek, sehingga bila publik melihat logo tersebut secara visual maka publik langsung mengenali.
Contoh terdekat kita ambil FIESTA. Ada beberapa produk yang menggunakan nama FIESTA sebaga merek dagang. Dan uniknya masing-masing berada di segmen pasar yang berbeda. (Lihat gambar)

Gambar pertama adalah FIESTA sebagai produk makanan olahan. Kedua adalah FIESTA sebagai merek dagang kendaraan roda empat. Yang ketiga adalah FIESTA sebagai merek dagang produk kontrasepsi.
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi saat seseorang mengucapkan merek dagang tersebut maka kata FIESTA ditransformasikan menjadi gambar yang didaftarkan sebagai brand. Jadi untuk mengenali merek dagang tersebut dibutuhkan pengamatan visual. Masing-masing berbeda bentuk TAMPILAN walau masih dibaca sama.
Walau dalam penjelasan pasal 21 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. menyatakan “Persamaan pada pokoknya yang dimaksud adalah kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur yang dominan antara Merek yang satu dengan Merek yang lain sehingga menimbulkan kesan adanya persamaan, baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur, maupun persamaan bunyi ucapan, yang terdapat dalam Merek tersebut.”
Namun perbedaan bentuk dan cara penempatan huruf bisa jadi membuat persamaan bunyi di ketiga merek itu dikesampingkan. Karena memiliki tampilan visual yang berbeda.
Baca > Hukum Membuat Logo
Jangan Salah Penempatan
Perbedaan segmentasi pasar ketiga produk tersebut memunculkan batas-batas etik di ketiganya. Maksud saya.. dalam promosi etiket merek ketiga produk dapat ditampilkan di berbagai media. misal penempatan merek di kaos/tshirt. Ketiganya cocok bila di di tampilkan di tshirt orang dewasa.

Namun menjadi ‘ganjil’ dan tidak lucu bila merek dagang produk ketiga (kontrasepsi) menempel di tshirt anak-anak hehehe… Bisa gaswat.. 😀 Karena pasar produk itu adalah 18 tahun keatas dan ada aturan yang melarangnya.

Kebingungan lain yang terjadi akibat brand image yang sudah begitu lengket di benak konsumen adalah brand ORANGTUA. sering kita lihat brand minuman anggur tersebut di plesetkan oleh publik dalam rangka lucu-lucuan. hehe.. lihat gambar..


Kemudian, ada lagi brand image yang begitu kuat hingga dengan hanya melihat kombinasi warnanya saja publik sudah bisa menerka merek dagang apa yang ada dibelakangnya. Ya! kawan-kawan sudah punya jawaban kan untuk ke empat kotak dibawah.?

Nah.. apakah merek dagang kalian sudah punya Brand Image yang kuat? yok dibangun. 🙂 atau punya contoh-contoh lain saat Citra Merek menguasai persepsi publik? yok.. dishare.. salam.