Kita akan membahas tentang beberapa film Jepang yang dilarang tayang di berbagai negara; termasuk di Indonesia. Film Jepang sering kali menjadi sorotan dunia karena kreativitasnya yang luar biasa. Namun, tidak semua film Jepang bisa diterima dengan baik di berbagai negara, bahkan beberapa di antaranya dilarang tayang karena dianggap terlalu vulgar atau kurang pantas untuk dilihat.
Inilah lima film Jepang yang dilarang tayang di berbagai negara, termasuk di tanah air, karena berbenturan dengan regulasi perfilman negara setempat atau karena dianggap kurang pantas untuk dijadikan tontonan yang mendidik..
- Fumiko’s Legs
- Yuriko’s Aroma
- Battle Royale
- Imprint
- Audition
Mari kita review satu persatu.
1. Fumiko’s Legs
Film Jepang yang dilarang tayang di deretan pertama berjudul Fumiko’s Legs. Cerita di film ini diadaptasi dari judul novel yang sama. Film ini tidak lolos sensor lembaga film di Indonesia karena dianggap terlalu ‘panas’. Kisah seorang lansia dengan ketertarikan seksual yang unik, yaitu terhadap kaki perempuan, memang bisa menjadi kontroversial.
Kisah sang kakek yang membayar seorang pelukis untuk mengabadikan bentuk kaki geisha favoritnya memang tak biasa. Keputusan untuk tidak memperbolehkan film ini tayang di beberapa negara bisa jadi memperdebatkan batasan-batasan sensor dan kebebasan berekspresi seni.
2. Yuriko’s Aroma
Film Jepang yang dilarang tayang di urutan kedua adalah Yuriko’s Aroma. Sebuah komedi erotis yang memperlihatkan sisi gelap seorang terapis aromaterapi. Meskipun telah menemui banyak orang yang dipijat, Yuriko justru jatuh cinta pada seorang remaja SMA. Kisah cinta yang tak biasa ini, ditambah dengan elemen erotis, membuat beberapa negara menutup pintunya terhadap film ini.
Banyak yang menilai bahwa film ini bisa memberikan dampak buruk pada penonton, terutama yang masih berusia muda. Namun, di sisi lain, film ini juga mengajak penonton untuk melihat ke dalam sisi kompleks dari kehidupan seorang terapis.
3. Battle Royale
Sebuah film kontroversial yang menggambarkan kekerasan di sekolah dengan cara yang sangat ekstrem. Dalam film ini, sekelompok siswa dipaksa untuk saling membunuh dalam sebuah permainan mematikan. Konsep film ini memancing banyak perdebatan di banyak negara.
Meski di balik aksi kekerasan, film ini sebenarnya menyampaikan pesan yang lebih dalam tentang politik, realitas sosial, dan ironi dalam kehidupan modern. Namun, interpretasi atas pesan tersebut bisa sangat bervariasi tergantung pada sudut pandang penonton.
4. Imprint
Film ini mengisahkan tentang pencarian seorang pria akan kekasihnya di Jepang abad ke-19. Namun, kisahnya yang gelap dan penuh tragedi membuat beberapa negara menolak untuk menayangkannya.
Imprint memperlihatkan sisi kemanusiaan yang gelap dan tragis, sesuatu yang mungkin membuat sebagian orang merasa tidak nyaman. Namun, di dalam kegelapan tersebut, terdapat keindahan dan kedalaman dalam penyampaian cerita yang patut diapresiasi.
5. Audition
Sebuah cerita yang menyeramkan tentang seorang pria yang mencari pengganti istrinya. Namun, wanita yang dipilihnya memiliki sisi gelap yang mengerikan. Cerita yang penuh dengan ketegangan ini tidak disambut baik di beberapa negara karena tingkat kekerasannya yang tinggi.
Meski demikian, Audition berhasil memperlihatkan sisi psikologis yang dalam dari karakter-karakternya. Hal ini membuatnya menjadi film yang kontroversial namun juga mendalam.
Aplikasi Apa yang Cocok Untuk Menonton Film?
Ingin nonton film dengan mudah? Nah, ada 5 aplikasi seru yang bisa Anda coba. Pertama, Netflix, menyediakan koleksi film dan serial TV yang keren. Lalu ada Disney+ Hotstar, tempatnya film Disney dan konten-konten seru lainnya.
Kemudian, jangan lupakan WeTV, cocok buat yang suka drama Asia. Viu juga oke, banyak drakor dan variety show keren. Dan terakhir, Mediabox apk, nih! Gratis dan gampang diunduh, ukurannya juga kecil, jadi tidak makan banyak ruang di HP. Yuk, mulai marathon film favorit Anda sekarang!
Akhirnya
Demikian ulasan tentang 5 film Jepang yang dilarang tayang di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Film-film Jepang ini memberikan pandangan yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang penontonnya. Meskipun beberapa negara menolak untuk menayangkannya, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa film-film ini tetap memunculkan perbincangan dan refleksi atas berbagai isu yang diangkatnya. Semoga menambah wawasan!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film untuk Belajar Bahasa Inggris dengan Mudah